Minggu, 25 Desember 2011

RESIKO SERING MENDEFRAG


     
      Dengan mempertimbangkan dan ingin mendapatkan performa komputer yang bagus, kita biasanya melakukan beberapa optimasi. Salah satunya adalah dengan melakukan proses defrag harddisk. Defrag harddisk mempunyai tujuan untuk melakukan penataan ulang terhadap posisi file yang ada diharddisk, baik file yang terlalu berceceran maupun posisi file terfragmentasi. Dengan melakukan proses defrag diharapkan performa komputer akan naik, karena proses pembacaan harddisk akan lebih cepat, karena file yang telah ditata. Dengan mengetahui begitu besar manfaat harddisk sampai-sampai banyak orang yang sering sekali melakukan proses defrag terhadap harddisk, terutama ketika telah terjadi proses pemindahan file dengan ukuran besar atau setelah proses uninstall software besar. Tetapi dibalik itu semua, apakah resiko proses defrag yang terlalu sering dilakukan ? Apakah memang tidak menimbulkan resiko apapun atau apa pengaruhnya bagi sistem komputer kita ? Berikut analisa yang bisa saya sampaikan, mungkin nanti pembaca bisa menambahkan atau bahkan mengoreksi jika analisa saya keliru.

      Proses defrag merupakan kegiatan komputer yang langsung berhubungan dengan aktifitas harddisk. Ketika proses defrag berjalan, maka aktifitas harddisk pastinya akan sangat besar, baik itu pembacaan maupun penulisan. Proses pembacaan akan terjadi ketika menganalisa file mana saja yang terfragmentasi maupun file yang lokasinya tidak sesuai dan proses menulisan akan terjadi ketika terjadi pemindahan file yang dianggap tidak sesuai dengan lokasi yang seharusnya. Dengan adanya aktifitas tersebut, pastinya akan terjadi proses baca tulis file yang berulang kali. Nah, harddisk juga dari pabriknya pasti sudah disetting akan kemampuna baca dan tulisnya. Dengan melakukan proses baca tulis (defrag) yang berulang kali tentunya akan menyebabkan jatah baca tulisnya akan semakin berkurang hingga sampai masa rusaknya. Nah, dengan analisa seperti itu, tentunya kita sudah bisa mendapatkan jawaban, bahwa proses defrag yang terlalu sering justru tidak baik untuk umur pemakaian harddisk. Kalo dilihat dari segi performa tentunya berkebalikan. Semakin sering harddisk di defrag, maka semakin bagus pula performanya.  
      Terus, maka yang harus kita pilih, apakah jangan melakukan defrag harddisk terlalu sering atau bagaimana ?Ya, kalo menurut saya mending kurang dan atur frekuensi proses defrag harddisk. Jangan selalu melakukan drefrag harddisk ketika kita melakukan proses pemindahan file atau proses uninstall program. Lakukan proses defrag harddisk secara terjadwal saja, misalkan sebulan sekali, karena dengan seperti itu, kesehatan harddisk akan tetap terjaga dan performanya juga akan tetap bagus. Proses defrag yang dilakukan terlalu sering dan yang dilakukan setiap sebulan sekali perbedaannya tidak terlalu siginifikan, kecuali defrag yang sebulan sekali dilakukan dan yang setahun sekali, pastinya akan sangat terasa. So… pemilihan waktu defrag kembali ke kita masing-masing. Diatas hanya analisa saya saja, bagi yang ini menambahkan atau mengoreksi silahkan tinggalkan di kotak komentar. Terima kasih.


ARTIKEL TERKAIT:

3 komentar:

Posting Komentar

Saya tidak online 24 Jam dan hanya saya sendiri Mengupdateblog ini, mohon maaf bila komentar anda tidak di balas.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dalam memberikan komentar.
Komentar SPAM, SARA dan sejenisnya tidak akan di tampilkan